Minggu, 20 Desember 2020
Assallamuallaikum 😉
Selamat berjumpa lagi sahabat bloger Risky semua. Di postinggan kali ini Risky akan menampilkan teks deskripsi biografi. Dan disini Risky memilih ayah Risky sendiri sebagai orang yang akan Risky deskripsikan di postinggan blog kali ini sahabat. Yuk kita baca sahabat ☺
Deskripsi Biografi :
“Pak Abang Ahmad ”
Oleh : Dayang Risky Dwi Wahyuni
Nim : 12001150
Entah siapa dia?......
Seorang laki-laki mengucapkan salam dengan suara yang terdengar ceria, bahkan langkah kakinya terdengar samar – samar ketika memasuki rumah kami . Saat hampir sampai di ruang keluarga terlihat raut wajahnya yang lesu itu seketika berubah menjadi bahagia karena saat pulang kerja bertemu dengan anak-anak dan istrinya.
Dikala itu kami yang ada dirumah sedang berbaring diatas karpet besar berwarna coklat untuk mencari angin karena cuaca yang cukup panas. Adik ku yang berumur 2 tahun lebih langsung menghampiri lelaki itu agar ia bisa digendong. Seseorang laki-laki menggunakan baju dinas dengan postur tubuh yang tinggi, kulit hitam serta tubuhnya yang tak begitu gemuk bagaikan pemain film yang bernama Ali Syakieb itu adalah ayah ku.
Ya betul, dia adalah ayahku, Ia biasanya dipanggil oleh orang-orang sekitar dengan sebutan Pak Ahmad atau Ngah Amat (panggilan Ngah untuk ayah ku itu dikarenakan ia adalah anak tenggah,dan panggilan itu sekarang juga dijuluki kepada ku).Beliau banyak dikenali oleh orang-orang karena sikapnya yang begitu ramah. Selain ramah beliau juga dikenali oleh banyak orang karena ia adalah seorang guru agama di desa sentabai.
Nah disini aku akan menjelaskan profil tentangnya disini.Nama aslinya adalah Abang Ahmad atau biasa orang panggil dengan sebutan ngah amat,dan ia lahir tepat pada 07 Juli 1973 di Nanga Silat ( ya untuk tahun depan umurnya akan menginjak 48 tahun).Aku tau apa yang kalian pikirkan saat ini tentangnya, “Hemm kalian pasti langsung berpikir bahwa ayahku adalah seorang laki-laki yang lumayan berumur. Hehehhehe”. Ku lanjutkan lagi tentang profilnya. Beliau adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ia juga bergelar suami dari seorang istri yang bernama Dayang Asia. Dari perkawinannya dengan wanita cantik yang bernama Dayang Asia itu, mereka sampai saat ini mempunyai 4 orang anak yang terdiri dari 2 orang perempuan dan dua orang laki-laki. Nah aku perlihatkan aggota keluarganya pak ahmad yo kawan-kawan 😊
Dengan gaya hidupnya yang sederhana membuat ku tertarik mencari tahu tentang kehidupan kecilnya saat dulu kepada tante ku (saudara pertamanya yang bernama Ernawati). Tante ku mengatakan bahwa kehidupan mereka saat dulu sanggatlah susah. Ketika ayah ku duduk di bangku SD ia sering berpisah dengan orang tuanya karena posisi tempat tinggal mereka yang jauh dari sekolah. Dulunya ayahku mengenyam dunia pendidikan sampai berada pada bangku SMP tinggal tempat saudara ibunya.
Bahkan ada hal yang menarik dan lucu juga dari cerita tanteku ini, “ Dulu ketika ayahmu masih SD, ia sering menyanyikan satu lagu ketika sedang rindu kepada kakek dan nenek mu”. Bunyi lagunya seperti ini “Rindu........ pataka rindu hatiku dengan umai dan ayah.....”. Aku tertawa mendengar cerita dari tante ku tentang ayah. Ya bagaimana aku tak tertawa, orang setegas ayah ku itu rupanya dulu mempunyai kebiasaan bernyanyi di sudut pintu diiringgi tangisan layaknya seorang anak kecil yang mengundang gelak tawa bagi para anak-anaknya saat mendengarkan cerita. Lucunya juga, ayahku ketika menyanyikan lagu itu, dia selalu memandang ke sungai Kapuas kata tanteku.
Setelah mendengarkan cerita dari tanteku itu, akupun menanyakan langsung bagaimana perjalanan pendidikannya waktu dulu. “Dulu waktu ayah duduk di bangku SMP saat itu jika ingin turun sekolah, ayah harus berdayung dulu untuk menempuh perjalanan yang cukup jauh agar bisa sampai kesekolah” ucap ayahku dengan sikapnya yang seakan-akan mencoba mengingat kembali kenangan yang dulu.
Setelah menceritakan pendidikan di SMP, lalu ayahku melanjutkan sedikit ceritanya tentang kondisinya saat SMA dulu. Beliau mengatakan bahwa “ Saat SMA dulu, ayah tinggal tempat paman ayah di kabupaten. Karena dulunya itu, ayah SMA nya bersekolah di Kota Putussibau (ibu kota kabupaten Kapuas Hulu)” dengan menghayati ceritanya. “Dengan kondisi kakek dan nenek mu dulu yang bisa dikatakan kurang mampu, maka dari itu hampir segala pekerjaan yang ditawar oleh orang-orang ayah lakukan mulai dari menjual ikan tusuk keliling, membersihkan motor, bahkan membersihkan sapitenk pun pernah, dan masih banyak lagi pekerjaan yang lain yang dilakukan agar bisa membayar uang SPP” Kata beliau dengan wajah yang serius saat bercerita kepada anaknya. Setelah selama 3 tahun melewati masa saat SMA ayah ku pun melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Oh iya ini ada juga foto ayah ku saat SMA sahabt bloger. Yok kita liat gaya foto anak tahun 90an.
Lumayan keren kan ayah ku dimasa muda dulu.
Lanjut lagi.Berkat niat dan tekadnya, akhirnya ayahku berhasil kuliah dengan bermodalkan kerja kerasnya untuk membiayai biaya pendidikannya sendiri saat berada di dunia perkuliahan. Dulu, beliau awalnya kuliah hanya sampai D2 saja karena mengingat perekonomian yang tak begitu memungkinkan. Tapi setelah ia bekerja mengumpulkan uang serta menikah dan mendapatkan anak pertama yaitu kakak ku. Ayahku pun melanjutkan pendidikannya lagi sampai selesai S1 di Sekolah Tinggi Agama Islam Ma ’arif atau biasa disingkat dengan STAIMA yang terletak di Kabupaten Sintang. Oh iya, dulu saat ayah ku menempuh D2 dia juga berkuliah di STAIN yang kini sudah berubah menjadi IAIN di kota Pontianak . Ya tentunya kampus aku juga dan Prodi yang kami ambil juga alhamdulillah sama ( Hehehhe maklum anak penerus jejak seorang ayah).
Jika diibaratkan dengan pepatah, berakit-rakit dahulu berenang-renang ketepian. Itulah pepatah yang bisa menggambarkan kehidupan ayah ku saat dulu. Tapi alhamdulillahnya setelah ia selesai kuliah dan waktu mamaku melahirkan adik laki-laki ku yang pertama, ayahku diangkat pra jabatan. Dan bersyukurnya sekarang hidup ayahku dan kami bisa dikatakan berkecukupan walaupun itu hanya sederhana.
Ohhh iya mengingat tentang ekspresi wajahnya, jika orang baru bertemu sepintas saja dengan beliau pasti orang itu berpikir bahwa ekspresi wajah ayahku ini seperti orang marah. Sebetulnya begini kawan-kawan. Ekspresi wajahnya yang begitu, tak menandakan bahwa ia begitu jahat dan garang. Namun dibalik itu, ia terkenal juga dengan kebaikannya tapi tidak lupa juga ketegasannya yang emmmmh tak bisa aku katakan 🤭. Jika Beliau sedang mengajar, banyak sekali anak-anak murid yang takut padanya bahkan ada yang tak ingin masuk kelas saat jam pelajarannya karena takut akan bertemu dengan beliau. Terkadang aku juga membayangkan bagaimana sih ekspresi para anak-anak kecil yang takut pada ayah ku itu “Heheheh”.
Saat berada dirumah ayahku merupakan seseorang yang sangat sayang sekali pada keluarganya, hampir setiap hari ia melakukan lelucon kecil agar orang-orang dirumah merasakan terhibur. Beliau juga memang luar biasa dimata ku karena ia hampir bisa menguasai di segala bidang atau bisa aku sebut juga dengan orang yang sangat kreatif. Bagaimana bisa aku tak mengatakan begitu, diminta jadi arsitektur bisa, jadi chef bisa, jadi tukang bisa dan masih banyak lagi hal yang bisa ia lakukan. Pokoknya multitalent lah pak Ahmad ini, heheheh.
Tetapi sedikit aku ceritakan. Saat mengajar atau turun menugas ke daerah sentabai aku sangat kasihan sekali padanya, karena jarak rumah kami dengan sekolah yang cukup jauh harus membuatnya menempuh perjalanan hampir 2 jam menggunakan spedboot (perahu kecil ) yang dilengkapi dengan mesin. Aku tau apa yang ia rasakan, ya hal tersebut pasti membuat tubuhnya terasa lelah. Namun itu semua ia lakukan untuk membahagiakan keluarga kecilnya agar selalu bahagia.
Beliau adalah orang yang taat akan agama menurutku, karena ketaatannya dalam menjalankan kewajibannya kepada Tuhan hampir tidak pernah tinggal sama sekali. Beliau sangat patut sekali jadi panutan terhebat bagi keluarga kami terutama panutan untuk anak-anaknya. Hal yang bisa membuat ku mengatakan beliau adalah orang yang sangat baik, selepas sholat Ia tak bosan-bosan mengingatkan kami sebagai anaknya supaya selalu menjalankan kewajiban sebagai umat islam harus dilaksanakan agar segala urusan yang ada dihidup dimudahkan oleh Allah swt.
Ya Itulah sedikit biografi tentang pahlawan sesungguhnya dihidup ku. Aku memilih ayah ku sendiri sebagai deskripsi biografi ku karena perjalanan hidupnya yang cukup menarik bagiku. Selain ayahku, kami juga mempunyai satu pahlawan yang sangat luar biasa dan paling terbaik didunia yaitu ibu kami yang bernama Dayang Asia. Untuk ibuku orang yang sangat spesial tentunya bila diceritakan pasti akan lebih panjang tentunya dari cerita ayahku.
Semoga deskripsi biografi yang aku tampilkan di blog ku hari ini bisa membuat pembaca dan para kawan-kawan terhibur serta mengambil hal yang positif dari cerita ini 🤗.
Dahhh sampai berjumpa di blog selanjutnya 👋👋. Wasalam 🙏